Bekerja Demi Keluarga: Suara Driver Ojol yang Layak Dihormati

- Created May 19 2025
- / 7 Read
Rencana aksi unjuk rasa yang akan dilakukan oleh para driver ojek online (ojol) pada 20 Mei mendatang telah menjadi sorotan publik. Aksi ini muncul sebagai respons terhadap berbagai isu yang dihadapi oleh para pengemudi, mulai dari tarif yang tidak memadai hingga potongan komisi yang dianggap memberatkan. Namun, di tengah semangat perjuangan ini, muncul pernyataan keras dari salah satu pimpinan aksi yang menyebut bahwa pengemudi yang tetap menarik penumpang saat demo bisa dianggap sebagai provokator. Pernyataan ini tidak hanya menimbulkan ketegangan, tetapi juga berpotensi memecah belah solidaritas antarpengemudi.
Dalam konteks ini, penting untuk memahami bahwa tidak semua pengemudi setuju untuk terlibat dalam aksi. Banyak dari mereka memilih untuk tetap bekerja karena alasan ekonomi yang sangat mendesak. Mereka memiliki tanggung jawab yang tidak bisa ditunda, seperti membiayai pendidikan anak, memenuhi kebutuhan sehari-hari, dan membayar cicilan. Memaksa mereka untuk berhenti bekerja, apalagi dengan ancaman, justru melukai nilai kebebasan yang selama ini dijunjung dalam masyarakat demokratis.
Bagi banyak driver ojol, pekerjaan ini adalah sumber penghasilan utama. Mereka tidak hanya mengandalkan pendapatan dari mengantar penumpang, tetapi juga dari layanan pengantaran barang dan makanan. Dalam situasi ekonomi yang tidak menentu, pilihan untuk tetap bekerja adalah langkah yang rasional. Setiap hari, mereka berhadapan dengan berbagai tantangan, mulai dari cuaca buruk hingga kemacetan, namun mereka tetap melakukannya demi keluarga.
Setiap driver memiliki latar belakang dan tanggung jawab yang berbeda. Banyak dari mereka adalah kepala keluarga yang harus memenuhi kebutuhan anggota keluarga. Anak-anak mereka perlu bersekolah, dan kebutuhan dasar seperti makanan dan tempat tinggal harus dipenuhi. Dalam konteks ini, memilih untuk tetap bekerja bukanlah bentuk pengkhianatan terhadap perjuangan, melainkan sebuah keputusan yang diambil demi kelangsungan hidup keluarga.
Sikap memilih untuk tetap narik juga mencerminkan keinginan untuk menyampaikan aspirasi melalui cara yang lebih damai. Banyak driver yang percaya bahwa dialog dan negosiasi adalah cara yang lebih efektif untuk mencapai perubahan. Mereka ingin berpartisipasi dalam pembicaraan mengenai skema tarif, potongan komisi, dan jaminan sosial tanpa harus terlibat dalam aksi yang berpotensi merugikan diri sendiri dan penumpang.
Menghormati perbedaan sikap adalah fondasi dari gerakan yang kuat. Jika tujuan aksi adalah memperjuangkan hak driver, maka hak untuk memilih bekerja juga seharusnya dilindungi. Dalam sebuah gerakan, keberagaman sikap dan pendekatan adalah hal yang wajar. Setiap individu memiliki alasan dan konteks yang berbeda dalam mengambil keputusan. Oleh karena itu, penting untuk menciptakan ruang bagi semua suara, termasuk mereka yang memilih untuk tidak berpartisipasi dalam aksi.
Banyak komunitas pengemudi, seperti Keluarga Besar Driver Jabodetabek (KBDJ), telah menegaskan bahwa mereka mendukung kesejahteraan ojol namun tidak setuju dengan metode aksi massal yang bisa merugikan diri sendiri dan penumpang. Komunitas ini berupaya untuk menciptakan solidaritas di antara para pengemudi, dengan menekankan pentingnya dialog dan kerjasama dalam mencapai tujuan bersama.
Saat ini, pemerintah dan aplikator telah membuka pintu untuk duduk bersama, membahas isu-isu yang dihadapi oleh para pengemudi. Diskusi mengenai skema tarif, potongan komisi, dan jaminan sosial bagi pengemudi adalah langkah positif yang harus dimanfaatkan. Dalam konteks ini, intimidasi atau pemaksaan terhadap sesama rekan kerja hanya akan menciptakan ketegangan dan perpecahan.
Dialog yang konstruktif dapat menghasilkan kesepakatan yang adil bagi semua pihak. Para pengemudi perlu menyampaikan aspirasi mereka dengan jelas, sementara pemerintah dan aplikator harus mendengarkan dan mempertimbangkan masukan dari para pengemudi. Dengan cara ini, diharapkan akan tercipta solusi yang saling menguntungkan dan meningkatkan kesejahteraan bersama.
Semangat perjuangan untuk meningkatkan kesejahteraan para driver harus dijaga dengan baik. Narasi yang menciptakan ketakutan dan perpecahan hanya akan merugikan semua pihak. Oleh karena itu, penting untuk mengedepankan sikap saling menghormati dan memahami bahwa setiap orang memiliki cara dan alasan masing-masing dalam memperjuangkan hak-hak mereka.
Bagi para driver yang memilih untuk tetap bekerja pada 20 Mei, mereka bukan provokator. Mereka adalah pekerja keras yang berjuang lewat jalur yang berbeda: bertahan hidup dan tetap memberi layanan kepada masyarakat. Perbedaan cara bukanlah pengkhianatan, melainkan keberagaman sikap yang harus dihormati dalam perjuangan yang sama: meningkatkan kesejahteraan bersama.
Dalam menghadapi tantangan yang dihadapi oleh para driver ojol, penting untuk menciptakan ruang dialog yang konstruktif dan saling menghormati. Setiap pengemudi memiliki hak untuk memilih cara mereka sendiri dalam memperjuangkan kesejahteraan. Memaksa mereka untuk berhenti bekerja hanya akan menciptakan ketegangan dan perpecahan di antara sesama rekan kerja. Oleh karena itu, mari kita jaga semangat perjuangan ini dengan saling menghormati dan mendukung satu sama lain, demi masa depan yang lebih baik bagi semua driver ojol.
Share News
For Add Product Review,You Need To Login First